Audit merupakan suatu proses pemeriksaan keuangan, operasional, prosedur dan sebagainya yang dilakukan oleh pihak independen guna mengevaluasi kinerja perusahaan supaya menjadu lebih baik lagi. Audit dapat dibedakan menjadi dua yaitu audit yang berasal dari dalam perusahaan (internal audit) dan audit yang berasal dari luar perusahaan (ekternal audit). Audit dalam dunia bisnis adalah sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan karena dengan dilakukannya audit maka suatu perusahaan akan memperoleh suatu pengetahuan yang baru dan dapat menyempurnakan segala macam kekeliruan yang ada di dalam perusahaan.

Audit dilaksanakan oleh auditor secara sistematis dengan melakukan berbagai macam analisa, perencanaan audit hingga proses pelaporan atas kegiatan audit. Dalam beberapa tahun ini audit di telah di kembangkan lagi dengan menggunakan pendekatan risiko atau audit berbasis risiko dan pada kesempatan ini admin akan membahas mengenai audit berbasis risiko dengan harapan supaya kita mengerti seperti apa kegiatan audit itu dilakukan terhadap perusahaan yang diaudit (auditee).
Audit berbasis risiko (risk based audit)

Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit)

Model pendekatan audit seperti ini dimulai dengan proses penilaian risiko, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan yang terfokuskan area tertentu yang dianggap penting dan berisiko akan terjadinya penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan pihak tertentu di perusahaan.

Pendekatan audit ini tidak hanya memusatkan fokus pada catatan akuntansi dan penyelesaian laporan keuangan perusahaan, namun juga fokus pada proses akuntansi dan proses pengidentifikasian indikator risiko kegagalan.

Hal yang menyebabkan pendekatan audit berbasis risiko dilakukan:
  • karena permintaan untuk melakukan good corporate governance
  • Keingingan pengguna laporan keuangan agar perusahaan dikelola secara lebih efektif
  • karena keinginan manajemen perusahaan untuk memperoleh rekomendasi yang bersifat perbaikan untuk perusahaan


Sasaran yang ingin dicapai dalam penerapan audit berbasis risiko:
  • memberikan saran terkait risiko kegagalan, risiko kekeliruan serta risiko fraud (kecurangan)
  • memberikan dasar yang valid bagi auditor untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan perusahaan dengan mempertimbangkan risiko salah saji terkait risiko kegagalan, risiko kekeliruan serta risiko kecurangan
  • kerangka untuk meningkatkan efisiensi (mengefisiensikan biaya audit dengan cara mengurangi substantif test), efektivitas dan kualitas audit (menekan kesalahan audit)


Keuntungan audit berbasis risiko (risk based audit) :
  • audit dilaksanakan secara efisien 
  • risiko pelaksanaan audit berkurang
  • pendekatan audit sistematis dan risiko audit terminimalisir
  • meningkatkan kemampuan auditor
  • menambah pemahaman tentang operasi auditee 
  • membantu auditor untuk dapat menjadi konsultan bagi perusahaan yang dapat dipercaya oleh menajemen perusahaan


Keuntungan audit berbasis risiko (risk based audit) bagi Auditee:
  • memberikan tingkat jaminan yang lebih tinggi
  • membantu meningkatkan proses manajeman perusahaan
  • mendapat rekomendasi/saran perbaikan guna meningkatkan mutu dan kinerja perusahaan


Audit Risk Model
AR = IR x CR x DR
  • Audit risk (AR) : risiko auditor memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian, meskipun ada salah saji material  pada laporan keuangan
  • Inherent risk (IR) : risiko adanya salah saji yang material, dengan asusmsi tidak ada pengendalian internal perusahaan
  • Control risk (CR) : risiko adanya salah saji yang tidak terdeteksi oleh pengendalian internal perusahaan
  • Detection risk (DR) : risiko auditor untuk tidak menemukan salah saji material saat setelah melakukan prosedur audit

Baca juga:
Sekian pembahasan tentang audit berbasis risiko (risk based audit) dan semoga pembahasan tentang audit berbasis risiko (risk based audit) ini dapat bermanfaat bagi teman-teman. Apabila ada kritik dan saran untuk perbaikan silahkan tuliskan pada kolom komentar. Terimakasih.
Categories: